" Serpihan Kisah Luka "
Cast : Lucas Teddy & Evelyn Journey.
Lihatlah dia. Bahkan saat ini, masyarakat semakin menyanjungnya. Setiap hari—bukan—bahkan hampir setiap jam. Bosan. Mengapa harus manusia bermuka banyak itu, yang karirnya semakin meroket hanya karena sensasi yang ia buat sendiri? Cih! Dunia sudah mulai gila! Wajahnya... Ew! Sungguh membuatku mual. Valencia Theo. Dari sekian banyak aktris dan penyanyi, bahkan wanita cerdas dan baik hati di dunia ini. Mengapa harus Valen?
"Apa saja jadwal Valen selama seminggu kedepan?"
"Dua pemotretan, satu pemotretan sehari setelahnya, lalu satu talkshow dan satu pemotretan pada dua hari setelahnya. Tapi, tepat minggu depan, Valen akan pergi ke Amerika Serikat."
"Untuk?"
"Menurut infotainment, keluarganya yang berada di Atlanta ingin melakukan perjodohan. Namun menurut managernya, dia akan pergi ke Las Vegas."
"Bar miliknya, benar?"
Ku lihat dari ekor mataku, Lucas mengangguk mantap. Lalu, pria itu menyeruput kopi espresso panas yang berada di meja, di hadapannya.
"Pengalihan! Dasar, wanita munafik!"
Mataku beralih kembali menatap tajam layar televisi di hadapanku. Ah... kurasa amarahku mulai memupuk dan segera mendidih. Tunggu saja, Valen, sebentar lagi. Ya! Sebentar lagi karirmu akan terombang-ambing, bahkan jatuh sejatuhnya hingga tak tersisa.
"Lucas, segera hubungi Jansen. Kita ke Atlanta, lusa."
"Baiklah. Lalu, apa yang ku dapat, Evelyn?"
Aku tertawa sumbang. Wajah sinisku menatap wajah tampan Lucas Teddy. Wajah yang sangat mirip dengan Tom Holland. Atau mungkin, dia reinkarnasi-nya? Tunggu! Bukankah Tom Holland masih hidup sangat sehat?
"Apapun yang kau inginkan."
"Termasuk tubuhmu?"
"Ya. Untukmu."
Aku berjalan mendekatinya. Senyum menggodaku ku perlihatkan. Kini aku duduk mengangkang diatas pahanya. Ku posisikan tubuhku berhadapan dengannya dan mulai menyenderkan kepalaku manja di dada bidang sisi kanan tubuh Lucas. Jari manisku bermain dan membentuk pola abstrak di dada kirinya. Aku mendengar irama jantungnya dan berbisik serak.
"Semuanya untukmu, Lucas Teddy."
"Kau tidak perlu menggodaku, Eve."
"Ya, kau memang tidak perlu ku goda. Karena kau sendiri, sudah tergoda, bahkan jika aku hanya berdiam diri sekalipun."
"Atau, aku yang 'terlalu' menggoda untukmu, Evelyn Journey?"
Aku tersenyum mengejek dan mulai mengalungkan kedua tanganku di lehernya. Mendekat hingga kedua kening ini bertemu.
"Kau benar, Mr. Teddy. Kau selalu benar. Bahkan sejak kau dan aku berada di satu kampus yang sama."
"Oh... come on, Eve! Itu sudah lama sekali! Bisa kau hapus ingatan menjijikkan itu?"
Aku tertawa bahagia dengan mengadahkan kepalaku keatas. Lucas. Aku selalu menyukai saat ia kesal dan merajuk, seperti sekarang ini.
"Ada apa? Bukankah saat itu... 'keinginan terakhirmu'? Bahkan kau nekat menceburkan diri ke akuarium besar di Okinawa Churaumi Aquarium Jepang, jika Valen menolak cinta dan obsesimu, itu?"
"Sial! Aku membencimu, Eve!"
Lihat? Dia begitu menggemaskan bagiku. Wajah tampan itu akan sangat tidak cocok saat ia berperan seperti wanita sedang PMS. Kini aku bermain dengan dasi biru tua yang terikat indah di leher beruratnya.
"Kau bahkan tidak pernah melihatku, kala itu, Mr. Teddy. Kau hanya melihat Valen, dan selalu Valen. Bahkan, saat aku yang berada di sebelahnya pun, pasti matamu hanya menatap kepadanya."
"Aku sangat bodoh waktu itu, Evelyn. Aku bodoh karena terlalu menyukai wanita gila itu, bahkan saat ada kau yang selalu baik dan perhatian kepadaku di sisinya."
"Well... itu karena kami bersahabat, bodoh!"
"Ya... ya... ya... kalian bersahabat dengan 'sangat baik', bukan?"
Kini Lucas-lah terdengar dengan tawa merdunya. Aku hanya menatapnya tajam. Tangan jahilnya yang sedari tadi diam di pinggulku, kini turun dan meremas pelan kedua pantatku. Aku mencium pipi kanannya dan mengedipkan salah satu mataku.
"Lakukan dan jangan pernah berhenti sampai fajar nanti, sayang."
"Kau yang meminta, Your Majesty."
Dan petang itu-pun berubah menjadi berwarna 'merah'. Bukan hanya warna cahaya matahari yang menghiasinya, namun juga aura yang Lucas dan aku rasakan. Warna api, berani, dan menggebu-gebu.
Lucas Teddy, aku menyukaimu, dari dulu hingga saat ini.
Komentar
Posting Komentar
Makasih udah kasih support-nya.
Semoga harimu menyenangkan.
Salam, Axel.