" Sang Calon Cumlaude "
Cast : Jonas Flynn & Summer Grace.
Seorang gadis yang tengah sibuk mengerjakan tugas dengan tulisan tangannya. Terlihat tergesa-gesa. Di sebelahnya, terdapat laptopnya yang tertutup dan beberapa tumpuk berkas. Ia berada di perpustakaan kampusnya.
Dengan membawa beberapa tumpuk buku dan tas tersampir di lengan kirinya, seorang lelaki berjalan mendekatinya. Dia menaruh tumpuk bukunya tiba-tiba dan duduk di hadapan gadis itu.
“Astaga! Kau mengagetkanku, Jo!”
Jonas terkikik. Gadis itu mengelus dadanya dan buru-buru melepas earphone yang tersumpal di kedua telinganya. Mereka menatap sekitar.
“Untung saja sepi.”
Jonas memamerkan senyum lebarnya. Tangannya beralas buku dan bertumpu pada dagunya. Dia menatap gadis itu antusias dengan mata melebar.
“Kau... terlambat lagi, Cantik?”
Gadis itu memberenggut dan mengangguk cepat.
“Biarku tebak, Si Mr. Hulk, lagi?”
“Seratus. Kini poinmu bertambah menjadi tujuh ratus, Jo.”
“Wow. Kau bahkan sudah terlambat tujuh kali?”
“Ya. Dalam satu semester ini.”
“Omg. Dan ini, honey? Tugas susulanmu atau tugas penggantimu?”
“Hari ini Mr. Scott sedang baik hati, jadi dia hanya menyuruhku membuat tugas yang belum sempat ku selesaikan dan mengumpulkannya paling lambat hari ini, pukul lima sore.”
Jonas menatap jam tangan perak di tangan kirinya. Pukul empat lebih tiga puluh lima menit.
“Oh, sial!”
“Kau butuh bantuanku, Summer?”
Summer menggeleng lemah. Tangan dan matanya tetap sibuk mengerjakan tugas dengan bermodalkan beberapa buku dari perpustakaan itu.
“Cukup dengan kau diam, maka ini semua akan berakhir indah.”
Jonas berdeham dan memicingkan matanya. Ia menatap tajam gadis idaman kampusnya itu. Terlihat cantik, bahkan disaat hectic sekalipun. Rambut blonde-nya tergerai indah. Beraroma kopi yang menenangkan bagi siapa saja yang berada di dekat Summer Grace. Seorang gadis ramah, murah senyum, baik hati, dan keturunan Austria-Perancis. Gadis idaman yang tak kalah terkenalnya dari gadis ‘penjilat’ dosen dan gadis ‘penjilat’ pria. Summer Grace menarik dengan apa adanya dirinya. Selalu heboh, ekspresif, namun terkadang moody dan pelupa. Dia tidak bodoh, bahkan IPK-nya pun diatas 3,5. Tidak salah, jika cumlaude-nya sudah sangat menanti di depan mata.
Semua lelaki tentu akan menyukai gadis baik-baik seperti Summer, tak terkecuali Jonas Flynn. Banyak yang menganggap, wajah rupawan Jonas akan sangat mengenaskan bila sudah berkenalan dengan lelaki itu. Lelaki lemah gemulai itu akan sangat marah bila ada yang mengatakannya ‘tampan’ dan memanggilnya ‘Jonas’ bukan ‘Joana’. Sahabat Summer sejak mereka duduk di bangku menengah pertama. Hanya Summer Grace yang tidak pernah menggubris, menentang, bahkan menjauhinya perkara kepribadian lelaki itu. Hanya Summer Grace, satu-satunya orang yang dia sayangi dan dia prioritaskan melebihi keluarganya yang telah hancur. Saling curhat dan bertengkar, bukan perkara baru bagi hubungan mereka. Bahkan perubahan drastis di apartemen Summer akibat suatu pertikaian hebat dulu, tidak mengubah rasa sayangnya kepada Summer. Hanya Summer Grace, jatuh cinta pertamanya Jonas.
“Kau mau tidur disini atau pulang bersamaku, Jo?”
Jonas berkesiap. Dia buru-buru membawa barang bawaannya dan mengikuti Summer dengan langkah anggunnya.
“Dimana Nick dan Noah, Jo? Apa mereka membolos hari ini?”
Jonas mengedikkan bahu dan memutar matanya malas. Dia terlalu malas jika Summer sudah bertanya tentang si kembar itu. Terlalu malas pula jika Summer sudah akan bertindak sebagai ibu yang kehilangan anak-anaknya. Dan terlalu malas pula, jika pada akhirnya Jonas-lah yang menjadi tempat amarah dan amukan Summer kepada Nick dan Noah Easton.
“Waktumu tinggal lima menit lagi, Sweetpea. Plis... jangan membuat nilaimu turun, hanya gara-gara duo tidak berguna itu.”
Jonas berjalan mendahului Summer menuju ruangan Mr. Scott yang tidak jauh dari perpustakaan. Summer terhenyak. Dia terhenti dengan mata melebar dan mulut terbuka.
“Apa dia sedang dalam periodenya? Atau dia sedang diet? Aku rasa, bukan keduanya? Lalu kenapa dia marah kepadaku? Bukankah, harusnya aku yang merajuk?”
Summer bermonolog saat punggung Jonas kian menjauh. Dia buru-buru berlari mengejar Jonas.
“Kenapa harus Nick dan Noah, jika ada aku? Apa keberadaanku saja, kurang untukmu?”
Jonas seketika menghentikan langkahnya. Dia berputar menghadang di depan Summer. Matanya menatap Summer tajam. Kedua tangannya mengepal, memperlihatkan otot bisep dan trisepnya yang jarang ia perlihatkan. Summer mengerjapkan matanya. Dia terlihat begitu kesusahan menelan salivanya. Jonas, dia begitu menyeramkan saat ini. Sekalipun mereka bertengkar, Jonas tetap akan menggunakan suara cantiknya, bukan suara bass dan maskulinnya.
“Jo—“
“Aku mencintaimu, Summer Grace. Sangat mencintamu. Bahkan setelah kelulusan menengah atas kita, saat kau menolakku untuk pertama kalinya, aku tidak bisa memadamkan api itu. Aku terbakar. Hingga detik ini pun, kau tetap membakar ruang kosong di hatiku. Tidak bisakah kau melihatku, barang sekali saja? Aku mencintaimu, lebih dari apapun. Kau prioritas pertamaku, dan akan tetap begitu, Summer. Aku... Jonas Flynn... sungguh mencintamu... Summer Grace.”
Pria itu tetap menatap tajam mata gadis mungil di hadapannya itu. Dengan amarah yang berapi-api dan sedikit rasa kecewa, membaur menjadi satu kesatuan. Summer berkaca-kaca. Genangan air matanya siap meluncur di pipi tembam sedikit merahnya. Senyumannya merekah. Summer segera memeluk erat badan Jonas. Jonas terkejut. Ia kira, Summer akan berlari menjauh seperti seperti dulu. Tak lama, senyumannya pun muncul. Merekah semakin mengembang. Dia balik memeluk erat sahabat tercintanya itu.
“Ya. Aku juga mencintaimu. Dan, maafkan aku untuk yang dulu. Aku terlalu bodoh. Aku naif. Hingga aku pun tidak mengerti hatiku sendiri. Terimakasih untuk setia menungguku. Terimakasih... Joana.”
Jonas segera melepas pelukan mereka. Dia menatap jengah Summer. Namun sebaliknya, Summer tertawa bahagia. Dia menyeka air matanya dengan punggung tangannya. Hidungnya pun tersentak-sentak untuk tidak mengeluarkan ingusnya.
“Aku bercanda, Jo.”
Summer memeluk Jonas untuk kedua kalinya. Lagi. Kini, bukan dengan sebuah tangisan, namun sebuah tawa bahagia. Jonas memeluk erat tubuh mungil di pelukannya. Badan kecil Summer sedikit terangkat karenanya.
“Aku mencintamu, Jonas Flynn. Sangat.”
“Aku jauh mencintaimu, Summer Grace.”
“Dan kalian bisa menghentikan drama ini, sekarang, Miss Grace.”
Seketika Summer dan Jonas melepas pelukan mereka. Mr. Scott berada di dekat mereka dengan menekuk kedua tangan di dadanya. Dia memicingkan mata di balik kacamata bacanya.
“Segera ke ruanganku, Miss Grace.”
Mr. Scott berlalu memasuki ruangannya. Summer mengangguk dan tersenyum kikuk kepada dosennya itu.
“Aku tunggu disini, sayang.”
“Suaramu... sungguh... aku menyukainya, Jo. Tunggulah sebentar, aku akan kembali.”
“Ya. Dan jangan tinggalkan hatiku di ruangan Mr. Scott, kau ingat?”
Summer memutarkan matanya. Namun dia segera tersenyum dan mengangguk cepat. Dia berlari kecil memasuki ruangan Mr. Scott.
Komentar
Posting Komentar
Makasih udah kasih support-nya.
Semoga harimu menyenangkan.
Salam, Axel.