" Kutu Buku 24K Magic "

 Cast : Junior Voltaire & Zoe Crawford.

 

Junior menatap sebuah podium dihadapannya dengan wajah sumringah bercampur bangga. Akhirnya, setelah sekian lama bersusah payah ia meminta kedua orang tuanya agar melamar putri tunggal dari pemilik JORG Group ini, dan malam ini pun akan terjadi. Tepat di acara ulang tahun pernikahan Jorg Crawford dan Hailey Kennedy ke 50 tahun inilah, mereka akan mengumumkan acara pernikahan Junior dengan putri semata wayang mereka yang selama ini disembunyikan.

Zoe Crawford. Gadis manis dan cerdas berusia 25 tahun. Berusia sama dengan Junior. Mengingat namanya saja, ia dapat membayangkan wajah cantik Zoe. Gadis yang ia lamar sebulan yang lalu, bersama kedua orang tua mereka di sebuah restoran ternama, di Seattle. Saat itu, Zoe hanya memakai kaos turtle neck hitam berlengan panjang, dipadukan dengan rok A-line krem, heels hitam, pouch coklat tua, dan rambut yang ia gerai bergelombang hitam. Terlihat simpel untuk orang yang memiliki kuasa besar di negara ini. Jangan lupakan mata beriris baby blue dan bulu mata lentik itu. Menambah kesan natural namun dewasa. Sungguh tipe wanita Junior sekali.

Saat ini, di hadapannya, tepat diatas podium itu, terdapat Jorg Crawford, Hailey Kennedy, Zoe Crawford, beserta ketiga kakaknya, Axel Crawford, Diego Crawford, dan Kai Crawford. Jorg sedang berpidato dengan menggandeng nyaman Hailey di sebelahnya, lalu di belakangnya ada Axel, Diego, Kai, dan Zoe.

“Dan sejalan dengan acara ini, saya, atas nama keluarga besar JORG Group dan VLR Corporation, akan mengumumkan pesta pernikahan anak kami, Zoe Crawford dan Junior Voltaire, untuk seluruh awak media dan pers, pada minggu depan, hari Minggu, 2 Februari 2020 jam 1 siang hingga 1 dini hari. Untuk itu, bisakah Junior Voltaire naik keatas podium dan berdiri disamping anak kesayangan saya?”

Mendengar namanya dipanggil, Junior bergegas menaiki podium dan berdiri disebelah Zoe dan segera merangkul pinggang calon istrinya itu. Zoe tersenyum hangat kepadanya.

“Zoe, kau ingin menyampaikan pidatomu, Sayang?”

Zoe mengangguk pelan kearah Jorg. Ia menepuk pelan rangkuhan tangan Junior di pinggang kecilnya, dan berlalu ke depan mic. Ia tersenyum manis dan hangat. Menatap seluruh penjuru dengan diam. Seluruh mata mengarah kepadanya. Dan beberapa bisik orang memasuki telinganya, mengatakan terkejut, iri, dan terpesona. Siapa sangka, putri tunggal sekaligus pewaris tahta utama kerajaan JORG Group dipegang oleh seorang gadis dengan pakaian simpelnya. Sangat Zoe sekali. Terlebih, ketiga kakaknya terlihat enggan meneruskan kerajaan bisnis Jorg dan Hailey. Jangan lupakan dengan para pria yang secara tidak sadar telah terpatahkan hatinya dikarenakan Junior Voltaire.

“Hai, semuanya. Perkenalkan, saya Zoe Crawford, anak terakhir setelah Axel, Diego, dan Kai lahir. Sebelumnya, ada beberapa alasan mengapa saya baru mempublikasikan diri saya sendiri sekarang, setelah 25 tahun saya hidup, kemudian alasan saya melakukan pernikah yang akan diadakan minggu depan, dan alasan saya berpidato saat ini. Pertama, saya harus berterimakasih kepada kedua orang tua saya dan ketiga kakak saya yang rela menyembunyikan identitas saya selama ini karena murni keinginan saya sendiri. Alasannya? Saya hanya ingin mencari orang-orang yang tulus berteman dengan saya, tanpa melihat apa yang keluarga saya miliki dan bagaimana masa depan setelah berteman dengan saya nantinya. Saya berterimakasih lagi kepada Chloe Wade, Felice Reid, dan Monica Hudson dari sekolah saya dulu. Berkat mereka, saya mengenal beberapa orang yang berarti di hidup saya.”

Terdengar kericuhan di beberapa sudut orang. Begitupun Junior. Dia terkejut, bahwa Zoe mengetahui teman sekolah Junior. Terlebih Monica Hudson, gadis beda kelas dengan Junior yang selalu berasumsi dan terobsesi menjadi kekasih Junior, walau Junior sudah sekian kali menolaknya dengan keras. Tapi tunggu, sekolahnya dulu? Apakah mereka pernah satu sekolah? Rasanya mereka baru berkenalan secara langsung 2 tahun belakangan!

“Terimakasih juga kepada Cash Michael dan Finn Henry, yang telah membukakan mata dan hati saya akan sebuah kebenaran. Terimakasih kepada orang-orang dari masa lalu saya yang ‘indah’ itu. Berkat mereka semua, saya bisa hadir saat ini dengan keadaan jauh lebih sehat dan bahagia.”

Junior dan beberapa orang kembali terhenyak. Cash dan Finn adalah teman Junior semasa Senior High School. Teman gila yang selalu ada untuknya, bahkan mereka sangat suka melakukan taruhan untuk hal-hal kecil. Junior menatap was-was Zoe dengan perasaan tidak karuan. Jangan bilang…

“Dan satu lagi, saya berterimakasih dengan Zane Bastien, sahabat kecil saya, pengawal pribadi saya, sekaligus teman semasa Senior High School saya, yang rela mempertaruhkan harkat, martabak, dan nyawanya sekalipun untuk saya. Abigail Zoe, gadis kutu buku yang selalu terkena perundungan di sekolahannya. Lebih tepatnya, nama samaran saya yang selama ini khalayak umum ketahui. Gadis berkacamata yang bersekolah di Crawford Senior High School dengan menggunakan sepeda tuanya.”

Mata beriris baby blue itu menatap kekacauan yang dibuatnya. Banyak orang sangat terkejut dengan fakta tersebut, mengingat Jorg dan Hailey turut mengundang nama-nama yang Zoe sebutkan tadi. Walau sebenarnya, tidak masalah juga jika tidak mengundang mereka. Dan Crawford Senior High School merupakan sekolah elit milik keluarga besar Crawford, tepatnya dibawah kuasa paman Zoe. Senyum puas yang tertutup oleh senyuman hangatnya nampak sangat menakutkan bagi sebagian orang, termasuk Junior. Pria itu menatap takut wanita disebelahnya yang memperoleh gelar ‘calon istri Junior’ itu. Jakun pria itu naik turun dan keringat dingin kian menetes di pelipisnya. Kala tatapan Zoe mengarah kepadanya, dengan tetap tersenyum hangat, namun Junior tetap ketakutan.

Takut dan menyesal. Itulah yang Junior rasakan. Calon istrinya itu adalah Abigail Zoe, gadis yang selalu ia bully dan menjadi bahan taruhannya bersama Cash dan Finn. Dulu, mereka bertaruh, siapa yang bisa menjadikan Zoe kekasihnya selama 1 bulan penuh tanpa jatuh cinta kepada Zoe, putus-nyambung, serta tanpa gangguan Monica and the gang, maka ialah pemenangnya. Dan yang kalah, harus merelakan sebuah mobil kesayangannya diberikan kepada si pemenang. Dan tentu, Junior tak ingin merugi. Maka dari itu, ia bertahan dan memenangkan taruhannya dengan mendapat dua mobil, milik Cash dan Finn, dan harus segera memutuskan hubungannya dengan Zoe. Sayangnya, hatinya menolak untuk memutuskan hubungannya dengan Zoe.

Tepat saat hari ke-32, Zoe mendengar pembicaraan mereka dengan sembunyi-sembunyi bersama Zane. Zoe melabrak Junior, Cash, dan Finn di rooftop sekolahannya dan pergi berlalu dengan bergandengan tangan bersama Zane. Sebelumnya, Zane sudah memberikan pukulan di beberapa bagian wajah tampan Junior. Zoe menangis parah di pelukan Zane di mobil pria itu. Bagi Zane, Zoe sudah seperti adiknya sendiri. Dibalik sosok pendiam, misterius, dan tertutupnya Zoe, ia merupakan gadis periang dan manja saat bersama orang-orang tersayangnya, termasuk Zane. Namun lain halnya dengan Junior, saat gadis itu sudah menaruh hati sejak setengah perjalanan cinta mereka, gadis itu sudah mulai terbuka. Namun sebelum ia menaruh hatinya, Zoe sama sekali belum berubah menjadi periang ataupun manja.

Kacamata yang ia pakai hanya untuk hiasan pendukung penampilan kutu bukunya, ia lepas saat pergi berdua bersama Junior. Walau penampilannya kasual dan simpel ala Zoe, namun tetap terlihat nerd bagi orang lain, termasuk Junior. Dan kini, dihadapan Junior, Zoe telah berubah 180 derajat dari Zoe yang Junior kenal dulu. Walau dulu tubuhnya tetap mungil, jika dulu wajah imutnya tertutup kacamata, kini terlihat lebih dewasa, elegan, dan menawan. Bahkan Junior bisa gila, bila membayangnya Zoe menggunakan lipstick merah yang sangat bisa membuatnya menegang dan bergairah.

“Berkat Zane dan nama Abigail Zoe inilah, saya menemukan Jasmine Miliano, teman sebangku saya, yang sayangnya juga sering terkena perundungan sejak awal kami bersekolah—“

“Zoe—“

“Yang kedua, alasan saya bertunangan dan akan menikah dengan Junior Voltaire adalah—“

“Zoe—“

“Bukan karena pernikahan bisnis. Bukan. Karena saya mencintai Junior sejak dulu, sejak awal saya mulai menaruh hati saya kepadanya, saat pertengahan kami berpacaran, hingga setelah ia menabur benih pesakitan untuk saya, semasa Senior High School. Dan bodohnya saya, saya tetap mencintainya hingga saat ini. Saat dimana seharusnya saya mengubur rasa cinta itu dan menggantinya dengan kekecewaan, namun saya tidak bisa. Hanya Junior Voltaire, orang yang melukai fisik dan hati saya sekaligus. Hanya dia, pria yang hati dan pikiran saya inginkan. Sekian dan terimakasih.”

Zoe menghadap Junior dengan senyum mengembangnya. Senyum yang tidak pernah Junior lihat selama mengenal Zoe. Zoe memeluk Junior dengan erat dan menangis. Begitupun Junior, pria itu tak kalah memeluk erat Zoe, gadis korban perundungannya dulu sekaligus calon istri dan ibu dari anak-anaknya kelak.

“Aku tidak tau… tapi, maafkan aku, Gail. Sekali lagi, tolong maafkan aku, dan juga teman-temanku.”

Zoe memeluk semakin erat Junior dan menangis sesenggukan. Tak lama, ia mengangguk mantap.

“Ya, Junior, ya. Apapun untukmu, Sayang.”

“Sayangku... Terimakasih, Gail. Terimakasih banyak, Zoe Crawford.”

 

 

 

//   T H E   E N D   //

Komentar

Ter-populer